Professor Anang Zaini Gani
  • Home
  • Karya, Publikasi & Penghargaan
  • Seminar & Pelatihan
  • Galeri Foto & Video
  • Tulisan
  • English Version

Sejarah Interaction Theory

6/6/2019

1 Comment

 
​*INTERACTION THEORY*
 Saya sekarang mempersiapkan 3 paper untuk interaction Theory. Ini perlu efortyang tinggi serta kesabaran yang ggigih, karena saya harus menulissehingga pembaca merasa senang dan mudah untuk mengertikannya. Bagaimana yang sukar itu bisa menjadi mudah. Saya merasa sudah 50 lebih jatuh cinta sama interaction  theory ini, istilahnya sudah stadium 4 . Mungkin ada baiknya cerita sedikit  sejarah interaction theory ini

*AWAL CERITA*
Saya ingin sedikit cerita mengenai theory ini. Pada awalnya Prof. Apple memberi judul untuk penelitian saya Yaitu” Evaluation of Materials Handling System”. Dia tak banyak bicara hanya memberikan judul saja. Sebetulnya saya tak pernah kuliah Layout dan tak pernah ikut kuliah beliau karena terbatas kredit saya. . Jadi dengan modal nekat saya terima saja. Kebetulan ada teman lulusan Teknik kimia ambil kuliah Plant Layout. Saya pelajari kuliah Apple ini, dan banyak  konsep TI ada pada kuliah Layout  ini. Dan saya pun  harus mempelajari banyak literature  berkaitan dengan jaringan, system dan OR

Singkat kata ,setelah tiga bulan, saya merasa sudah selesai, dan menghadap beliau, orangnya sangat baik. Dia kaget saya sudah selesai dengan lebih dari 250 halaman. Komentar belaiu :Wah, begitu tebal, saya perlu satu bulan untuk membacanya. Tetapi setelah dua minggu ,saya dipanggil menghadap beliau.Dia Tanya: kalau paper ini hilang, apa yang kamu lakukan ? Saya katakan : Saya akan saya buat lagi, dan dia tanya lagi :berapa lama? Saya katakana: dua tiga minggu!. Dia tertaw dan berkata : terlalu lama.Aku  bingung. Kemudian dai katakan : kamu bisa membuat kesalahan besar, bila kamu menulis lagi, kamu harus membuat asuransi….. Saya malah bingung. Dia senyum dan mengatakan : BUAT FOTO COPY SEBAGAI ASSURANSI ,  tak usah buat lagi . Inilah  perkataan dan nasehat  belaiu yang selalu ingat di otak saya sebagai pelajaran yang bijak. Ternyata dia sangat tertarik tulisan saya ini, yang sebetulnya saya  juga banyak mengeritik pada konsep layout yang ada termasuk buku karangannya. Saya harus menerangkan  konsep baru ini, yang dia menanyakan :  mengapa masukkan aplikasi TSP untuk  tugas yang sebetulnya tidak perlu  masuk dalam tujuan penelitian saya. Tapi setelah saya uraikan dengan adanya TSP ini, akan memberikan gambaran konsep ini mendasar dan bagus. Dia katakana :bahwa konsepmu ini bisa menjadi konsep awal dalam desain layout yang bersifat kuantitaif, dimana sekarang kebanyakan kualitatif ( seperti ARC, dll).  Ini akan menadi perintis komputerisasi layout ( ingat ini kejadian 1965). Aple betul2 sangat jauh cinta kepada  hasil penelitian  saya ini .Alhamdulillah

Begitu lulus Apple menawarkan melanjutkan sekolah, Tapi kelihatan nasib orang  TI  di Bagian Mesin  waktu sangat  sial, dimana TI hanya dua tahun dan mesin boleh terus sampai selesai PhD.  Ini policy Diran yang anti TI (  kita tahu bahwa dikalangan dosen Mesin, terutama Diran sangat membenci TI yang dianggapnya membelot dari Mesin), sehingga saya dengan gigit jari saya harus pulang, sedangkan Harsono boleh terus( catatan kecil.. Ini kehendak Allah SWT, sehingga kemudian Allah SWT mengizinkan saya bisa  sekolah ke Italia, SubhanaAllah.)

*POTENSI*


Sewaktu saya kembali ke Indonesia, saya selalu berhbungan dengan Apple. Dia katakan terus mengembangkan konsep teori ini untuk Layout, Dia bersama –sama assitennya, dintara Klein, Devis dan Deiesenroth   mengembangkan  PLANET ( Plant Layout and Evaluation Technique), yang merupakan  komputerisasi layout yang pertama  dan merupakan pengembangan konsep saya (1971).  Deisenrothh  kini menjadi Prof. di Virgina Tech( dia guru dari Dadi dan teman2 lainnya).  
Saya sendiri menekuni teori  ini menjadi Interaction Theory, sejak saya kembali dari USA.(1966).  Saya melihat bahwa Interaction Theory ini bisa memecahan beberapa soal yang penting dalam bidang OR. Karena  saya sudah meneliti aplikasi untuk TSP, maka saya tersuskan penelitian ini. Saya sengaja meneliti TSP ini karena dikenal dalam bidang mathematics, Compuer Scince dan Operations Research dikenal  oleh banyak peneliti dan ahli sebagai soal CRAZY  atau gila. , karena  nampaknya sederhana dan banyak disepelekan, tapi sewaktu diteliti  ternyata  sangat- sangat sulit dan rumit, yaitu  adanya kombinasi yang sangat banyak sehingga menimbulkan kebutuhan  memory computer melonjat dengan   dengan sangat cepat dan  sangat  tinggi  san menimbulkan  proses iterasi sangat  besar. Ya memang soal sinting, dan saya pun jadi ikut edan ketagihan.  Perjuangan menggeluti TSP ternyata memberikan banyak inspirasi, selain bisa memechakan soal dengan mudah dan juga memecahkan soal-soal ukuran besar, malah memberikan jawaban solusi tidak hanya satu  solusi, Seperti kasus yang terkenal Monalisa ( dengan 100.000 titik/city,  atau matriks dean 10 milyar element) telah ditemukan jawaban lebih dari satu juta solusi  ( dengan rute yang berbeda), tetapi nilai sousinya sama. Ini saya namakan Monalisa witj million Faces>  (ini sedang saya siapkan papernya). Kalau ini  diakui benar, maka akan memberikan dampak kepada  konsep local optimum dan global optimum yang saat ini  banyak pakai dalam bidang optimisasi.

*OBSESSI*
Saya melihat bahwa interaction theory ini mempunyai potensi yanb besar, dan bisa memecahhan banyak persoalan utama dengan mudah. , yaitu diantaranta VRP, Transportation Problem, Assignment Problem, Minimum Spanning Tree, Decision Making  dan yang lainnya. Dan yang menarik  cukup satu iterasi( satu langkah) Maka salah satu niat dan keinginan  bahwa saya ingin bangsa Indoneisa sendiri yang mengembankannya, yaitu kta mampu menemukan dan memecahkannya dengan konsep baru ini.  Bayangkan kalau  orang asing tahu rahasianya ( falsafahnya), maka bisa di bayangkan, mereka akan cepat2 mengembangkannya. Ini saya yakin seperti pesan Apple ke saya. Yaitu Keep ilmumu, engkau bisa mengembangkan sendiri. Makanya orang matematika ITB hanya tertarik bukti interaction theory tidak  saya berikan, karena manfaat apa yang  saya peroleh dengan memberikan bukti matematika kepada mereka? Apalg tahun 2000 mereka memprotes Lembaga Penelitian ITB  bahwa saya di berikan kesempatan mempresentasikan Interaction Theory  dihadapan para ahli matrematuka seluruh ITB Bagi saya taka ada  manfaatnya memberikan bukti matematis kepada orang matematik ITB, karena kekuatiran atas perilaku mereka.  Saya sudah memberikan beberapa buku utama  ini tentang TSP kepada tokoh mereka.

*Saya berkeyakinan Interaction Theory ini akan memberikan kontribusi  dalam pengembangan Imu dan aplikasi  dalam bidang Operations Research , Mathematics dan  Computer Science*,.

Bandung  2- syawal 1440/6 Juni 2019
Anang Z Gani,
1 Comment

Bab IV - Terbentuknya Teknik Industri ITB

24/5/2015

2 Comments

 
Isi dari matakuliah kurikulum 1967 ini merupakan suatu "revolusi” dan merupakan tonggak baru bagi sejarah Jurusan Teknik Industri. Perubahan ini sungguh drastis dan berkali-kali saya menyakinkan mahasiswa bahwa kurikulum baru ini akan memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi lulusan yang baru. Mahasiswa yang terkena kurikulum baru ini adalah mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa Teknik Industri mulai dan angkatan 1953. Kurikulum 1967 ini baru menghasilkan lulusan sarjana tahun 1969. Kelompok mahasiswa ini diantaranya adalah M. Faisal. Muhammad Halim, Darwis Purba, Nugroho, Ibnu, dan lainnya.

Isi kurikulum yang baru ini memberikan wawasan luas dan baru bag mahasiswa, baik dalam arti isi kuliah maupun tambahan mata kuliah mata kuliah baru. Pengalaman saya sewaktu saya mengambil kuliah Teknik Industri di under graduate di Georgia Institute Technology sangat menolong untuk mengisi kurikulum 1967. Memang mutu lulusan yang dihasilkan dari kurikulum 1967 ini dapat dikatakan sangat bagus dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Tetapi pengorbanan mahasiswa sangat besar yaitu waktu penyelesaian studi hampir dapat dikatakan dengan tahun 2 digit (10 tahun keatas). selain itu pada awal-awal memberikan dampak DO pada mahasiswa yang tak mampu.

Dari angkatan 1953 sampai angkatan 1965 kebanyakan mereka mendekam di ITB dengan waktu lebih dari 10 tahun malah ada yang 23 tahun dan 22 tahun. Halim dan Faisal (angkatan 1961 dan lulus tahun 1969) membutuhkan waktu lulus untuk 8 tahun merupakan lulusan pertama dari kurikulum 1987, sedangkan Surna Tahja dan Gede Rake (1962 s/d 1972) membutuhkan waktu 10 tahun. Untuk lebih jelasnya lihat tabel statistik “Korban Kurikulum 1967”.


Read More
2 Comments

Bab IV - Terbentuknya Teknik Industri ITB (1)

24/5/2015

3 Comments

 
Seperti telah diuraikan, bahwa teknik produksi sebagai Jurusan yang dibawah Bagian Mesin terbentuk pada tahun 1960. Tetapi bagian mesin hanya memiliki satu sekretaris jurusan yang identik dengan Jurusan Konstruksi. Suatu pengakuan resmi dan yang jelas terhadap Teknik Produksi yaitu, ditetapkannya dalam bentuk program yang disebut jurusan Teknik Produksi pada Bagian Mesin. ITB telah menetapkan saya pada 1 Agustus 1966 sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Produksi pada Bagian Mesin Keputusan Nomer 77/UP/DME/67.

Maka susunan pimpinan Bagian Mesin Periode 1966 sampai 1968 adalah sebagai berikut : 
- Ketua : Wiranto Arismunandar
- Sekretaris Jurusan Kontruksi : Harsono Wiryosumarto 
- Sekretaris Jurusan Teknik Produksi : Anang Z Gani

Pada tahun 1967 terjadi perubahan kurikulum dari program sarjana untuk 4,5 tahun menjadi 5,5 tahun, yang terdiri dari lulusan dengan ijazah sarjana muda (2 tahun), yang diteruskan kuliah dengan lulusan ijazah sarjana satu (2 tahun) dan terakhir menyelesaikan ijazah sarjana (1,5 tahun). Ini adalah kesempatan yang baik untuk memasukan kuliah-kuliah baru yang saya ambil sewaktu di Georgia Institute of Technology USA kedalam kurikulum 1967 ini. Kurikulum ini memberikan warna Teknik Industri yang kental. Maka saya memperbaiki dan memasukan kuliah-kuliah dalam kurikulum baru dan sebagai suatu kesempatan pula mengubah jurusan Teknik Produksi menjadi jurusan Teknik Industri. Kurikulum Jurusan Teknik Industri tahun 1967 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
                                  MATAKULIAH JURUSAN TEKNIK INDUSTRI-BAGIAN MESIN-ITB
                                                                    (KURIKULUM 1967)

SEMESTER l/1

SEMESTER l/2

Kalkulus l

Fisika Dasar A l

Prakt. Fis Dasar A l

Kimia Dasar

Menggambar Mesin

Teknologi Mekanik l

Ilmu Logam l

Bahasa Inggris

 

Kalkulus ll

Aljabar Linier l

Fisika Dasar A ll

Prakt. Fis Dasar A ll

Alat-alat Mesin l

Mekanika Teknik l

Bahasa Inggris ll

Kewiraan

 

SEMESTER ll/3

SEMESTER ll/4

Kalkulus lll

Aljabar Linier ll

Alat-alat Mesin ll

Mekanika Teknik ll

Ilmu Logam l

Pengantar Ekonomi

Pengukuran Dimensional

 

 

Kalkulus lV

Alat-alat Mesin lll

Teknologi Mekanik ll

Kinematika

Progfessi Teknik

Penggerak Mula

Pengantar Tekn. Industri

Sosiologi

 

SEMESTER lll/5

SEMESTER lll/6

Teknik Tenaga Listrik

Pengelasan

Dinamika Teknik

Statistik Industri l

Tatatulis Laporan

Teknik Tatacara l

Ekonomi Teknik

Pancasila

 

Pengecoran

Lab. Mesin l

Statistik Industri ll

Tatahitung Ongkos

Teknik Tatacara ll

Perkakas Pembantu

Tekn. Keselamatan Kerja

 

SEMESTER lV/7

SEMESTER lV/8

P. Pabrik & Pem. Bahan

Perenc. & Peng. Produksi

Konstruksi Mesin Perkakas

Program Linier

Ilmu Perusahaan l

Proses Pemotongan Logam

Pengurusan Personil

Agama

 

Mesin-mesin Fluida

Organisasi Industri Modern

Perencanaan Proses & Pabrik

Ekonomi Teknik Lanjutan

Pengolahan Bentuk

Ilmu Perusahaan ll

Penyelidikan

Operasional

Etika

 

SEMESTER V/9

SEMESTER V/10

Metode Penelitian Teknik Industri

Pengendalian Kwalitas Statis

Hukum Tata Negara

Hukum Perburuhan

Studium Generale l

Mata Kuliah Pilihan

Psychologi

Tugas Sarjana

Pengantar Ilmu Hukum

Hukum Milik Perindustrian

Mata Kuliah Pilihan

 

MATA KULIAH PILIHAN 
1. Penyelidikan operasional Lanjut
2. Statistik Industri Lanjut
3. Perencanaan Eksperimen Industri
4. Teori Keputusan
5. Pengendalian Persediaan
6. Tata Hitung Ongkos Lanjut
7. Perencanaan Kerja
8. Pasaran Industri
9. Tatalaksana Proyek
10. Administrasi Perupahan
11. Teori Pengerjaan Pahat
12. Sintesa Mekanisme
13. Pengolahan Bentuk Lanjutan
14. Analisa Tegangan Eksperimental
15. Pengujian Tak Merusak
16. Soal-soal Khusus dalam Teknik Industri (Proyek Minor)

3 Comments

Bab III - Sebagai Dosen ITB (2)

24/5/2015

1 Comment

 
Suatu hari di bulan Mei 1963. saya dipanggil Prof. Dunckel di kantor beliau. Saya mendapat tugas untuk mengkoreksi ujian-ujian mahasiswa. Setelah saya selesaikan tugas ini, beliau mengabarkan kepada saya bahwa saya adalah calon untuk mendapatkan tugas belajar di Amerka Serikat tahun 1963. Ternyata dari rombongan yang berangkat ke Amerika. dari Bagian Mesin ialah Mathias Aroef, Harsono Taroepratjeka dan saya.

Berhubung sistem penilaian yang ada di ITB (Indonesia) yang memakai cara penilaian dengan angka, berbeda dengan sistem yang ada di USA (memakai huruf, maka Dr Buckner harus membuat suatu suat rekomendasi “special” yang menerangkan sistem penilain di Indonesia. 

Dimana diuraikan antara lain bahwa untuk lulus diperlukan minimum angka 6 (enam). Ini pun tidak gampang karena : 
Angka 10 di peruntukan hanya untuk Tuhan
Angka 9 hanya bisa untuk Presiden Soekarno 
Angka 8 untuk Professor
Angka 7 dan 6 untuk Smart Student.

Alhamdulilah saya dapat diterima di Georgia Institute of Technology sebagai special student (masa percobaan). yaitu harus banyak mengambil matakuliah dari undergraduate. Saya bersyukur banyak matakuliah dasar yang sangat penting bagi Teknik Industri yang harus diikuti oleh saya selama setahun. Setelah selesai sebagai special student saya diijinkan sebagai graduated student, dan lulus MSIE (1965). Langsung pada tahun 1964. Kosasih dan Mardi Hartanto dterima di Georgia Tech sebagai Graduate Student. tetapi harus kembali ke Indonesia tahun 1965 juga Sedangkan Satria Darsa diterima di University of Tennessee (1564-1967). Harsono Taroepatjeka menyelesaikan Phd di Purdue Universty (1963-1970).

Jumlah Dosen tetap Jurusan Teknik Industri selama 1963 sampai 1969 sangat sedikit sekali. Dosen-dosen baru yang diambil dan lulusan Jurusan Teknik Industri (sedangkan Harsono Tarupatjeka sebagai lulusan Jurusan Konstruksi):
1. Tahun 1963 : Anang Z Gani. 
2. Tahun 1964 : A Kosasih Sukma, Mardi Hartanto. dan Satria Darsa
3.Tahun 1969 : Muhammad Faisal dan Muhammad Halim
*Catatan selama tahun 1965-1968 tidak ada lulusan dari Teknik Industri

Tahun 1965. Mathias Aroef PhD, Anang z Gani, A Kosasih Sukma dan Mardi Hartanto kembali ke Indonesia. Kemudian A. Kosasih Sukma pindah ke PT Ralin (Philips). Baru tahun 1967 Satria Darsa kembali ke Indonesia. Harsono Taroepatjeka baru kembali ke Indonesia dalam tahun 1970. Dari gambaran diatas bisa dibayangkan 3 orang yaitu Mathias Aroef Anang Z Gani dan Mardi Hartanto harus kerja keras memutar roda Teknik Industri.

1 Comment

Bab III - Sebagai Dosen ITB (1)

24/5/2015

1 Comment

 
Secara tidak sengaja pada waktu membersihkan dokumen-dokumen. saya menemukan nota (tertanggal 7-3-1963). Saya kaget, karena inilah nota yang mempengaruh jalan hidup saya. Saya yakin semua kenal siapa yang menanda tangani nota ini adalah Pak Matthias Aroef (pendiri Teknik Industr dan Guru saya) Nota ini ditujukan kepada Ketua Lab. Mesin yang mengatakan bahwa say telah lulus ujian sajananya, dan segera mulai aktif bekeria sebagai asisten ahli. Keluarnya nota tersebut hasil suatu merupakan dialog yang penting, karena menyangkut masa depan saya. 

Surat nota ini telah mengubah arah hidup saya dan mengingatkan saya akan dialog dengan Prof. Matthias yang menginginkan saya untuk menjadi staf dosen di Bagian Mesin. Saya katakan bahwa saya sudah akan kena di Caltex dengan gaji lumayan (sekitar Rp.60 ribu). "Maaf pak, kalau gaji dosen berapa sih kuberanikan bertanya. "Gaji staf asisten ahli sekitar Rp 5 ribu' Jawab pak matthias meyakinkan. Dengan setengah kaget, saya bereaksi: "Pak. untuk indekost, saya bayar Rp 8 ribu (dalam hati saya secara matematis saja, apalagi pak teori OR, susah didiskusikan). Tapi kelihatan beliau meyakinkan dan menggugah hati "Nang, siapa lagi yang bisa diajak mengembangkan Teknik Industri di Indonesia, kan Anang orang pertama yang lulus. Saya perhitungkan setahun lagi baru ada lulusan yang lain”.

Keputusan untuk menerima menjadi pegawai negeri sebagai dosen dengan gaji yang minimum bukanlah suatu keputusan yang tidak logis. Kita tidak bisa mendasarkan suatu keputusan hanya satu kriteria yang sempit. yang mana bisa menyesatkan. Kehidupan sebagai suatu sistem telah digambarkan bahwa pandangan ruang lingkup yang luas dan jauh memberikan suatu skenario yang lebih indah. Pandangan ini melandasi pembuatan keputusan untuk menjadi dosen didasarkan pada rasa cinta dan kasih sayang (rahmah) untuk menyongsong masa depan Tenik Industri yang cerah.

1 Comment

Interaction Theory 

22/5/2015

2 Comments

 
Tahun 1965 merupakan saat yang mengesankan bagi kehidupan saya sewaktu di USA, karena masa-masa itu saya memperoleh ilmu yang merupakan cikal bakal teori interaksi yang sampai sekarang saya kembangkan. Saya yakin dan percaya teori interaksi ini akan memberikan kontribusi yang besar baik dari pengembangan ilmunya dan aplikasinya.

Awal tahun 1965 saya harus mulai menyelesaikan Program Master saya di Georgia Tech. Ada dua pilihan untuk program ini yaitu mengerjakan tesis atau mengerjakan special project. Dimana kredit untuk tesis jauh lebih banyak dibandingkan dengan  special project, ini berarti bila saya mengambil special project maka keuntungannya saya bisa mengambil kuliah-kuliah lainnya.


Picture
Letter from James McApple to ITB Head of Department
Saya beruntung mendapat seorang advisor yang sangat kompeten dan sangat terkenal dalam bidangnya, yaitu Prof. James Apple, beliau memberikan tugas meneliti “Evalutian of Alternative Materials Flow Handling Pattern” . Dalam waktu tiga bulan tugas special project sudah saya selesaikan. Saya tidak menyangka Prof Apple sangat antusian dan apresiasi atas konsep-konsep  dan pemikiran baru. Saya kaget beliau menulis surat kepada Prof. Buckner dimana antara lain menyebutkan “Gani is one of the best of my students I have had nearly 25 years of teaching”. Saya sangat terharu.

Prof Apple dan beberapa mahasiswanya meneruskan penelitian saya ini yaitu antara lain Later, J. M. Davis and K. L. Klein. Kemudian Apple dan M. P. Deisenroth mengembangkan “PLANET” (Plant Layout Analysis and Evalution Technique) pada tahun 1971, sedangkan saya sendiri sejak 1966 meneruskan dan mengembangkan penelitiaan ini dengan konsep nama baru yaitu “Interaction Theory”   

Picture
Letter from James McApple
2 Comments

Bab II - Sebagai Mahasiswa Langka (3)

8/11/2014

2 Comments

 
Suatu kebanggaan sebagai mahasiswa Teknik Produksi yaitu dilibatkan dalam kegiatan penelitian organisasi ITB. Tanggal 1 maret 1962 telah terbentuk Team Peneliti Keorganisasian ITB yang terdiri dari:

1. Prof. R. L. Dunckel
2. Matthias Aroef M.Sc.
3. Anang Zaini
4. Soekanto
5.  A. Kosasih

Yang sampai sekarang saya tidak terlupakan adalah sewaktu ujian Tugas Ahir saya, saya tidak tahu bahwa pada hari itu adalah ada acara ujian Tugas Akhir (pada Desember 1962). Saya mengira ada pertemuan reguler untuk menilai Tugas Akhir saya yang dihadiri oleh Prof Dunckel sebagai pembimbing, Pak Matthias Aroef dan Pak Handoyo. Mereka bertanya banyak mengenai Tugas Akhir saya dan saya merasa santai karena saya sangat kenal dekat sekali dengan para beliau. Pada akhirnya setelah diskusi satu jam saya diminta keluar. 

Saya terus pulang dan sewaktu di rumah merenung mengenai diskusi tadi. Apa maksud diskusi yang lama itu. Akhimya setelah 3 jam, saya kembali ke ITB dan bertemu Prof. Matthias dan beliau mengatakan bahwa saya di cari Prof Dunckel. Sewaktu saya ketuk pintunya, Prof Dunckel muncul di depan pintu dan langsung menjabat tangan saya dan mengucapkan "Congratulation". Dan saya terbengong-bengong karena bingung akan maksud rapat tadi. Mungkin diskusi ini adalah merupakan ujian Tugas Akhir saya.

Akhirnya saya ke Ibu Martini (Tata Usaha) dan beliau menyatakan kalau saya telah lulus sebagai Sarjana. Sewaktu saya bertemu dengan Prof. Matthias dan beliau mengucapkan selamat dan beliau bangga bahwa saya adalah lulusan Teknik Produksi yang pertama, saya seperti mimpi tidak percaya bahwa saya menjadi sarjana. Dan hari itu juga saya dan keliling keliling kota Bandung sehari penuh menggunakan sepeda bromfit HMW sakit perut. Alhamdulilah, saya merasa bersukur sekali kepada dengan Allah SWT atas kelulusan sarjana saya. Lulusan berikutnya yaitu Ahmad Kosasih dan D. F. Tatuhey sebaga lulusan kedua dan ketiga pada tahun 1983.
2 Comments

Bab II - Sebagai Mahasiswa Langka (2)

8/11/2014

0 Comments

 
Setelah satu semester (semester ke-II 1960-1981) mahasiswa Teknik Produksi bertambah dari angkatan 1957 yaitu antara lain D. F. Tatuhey dan Soekanto, yang kemudian d ikut oleh A. Kosasih Sukma, Satria Darsa, Atot Perwata, Yuyun Maryun, dan Muharram. Sedangkan satu tahun kemudian Mardi Hartanto (angkatan 1958) baru masuk Teknik Produksi dengan dikuti olen R. Arief (1953), Y. Pudi Yadi dan Lukman Sarojo (1955), Haidir Malik (1956). Beberapa mahasiswa dan angkatan 1958 lainnya dapat diterima di jurusan Teknik Industri bilamana sarjana mudanya telah lulus.

Guru guru saya untuk kuliah kuliah Jurusan Teknk Produsi adalah antara lain Prof. Matthias Aroef, Prof. R. L. Dunckel dan Prof. Duncan dari Amerika, Ir. Purwo H. Susatio M.Sc., Ir. Handojo, Ir. Danang D. Judonagoro dan Ir. Benito Kodiat. Sedangkan kuliah-kuliah yang harus diambil dari Jurusan Konstruksi antara lain mesin adalah dari Prof. Fiffe, Ir. Wiranto, dan Ir. Liem Bian Tin. 

Kenangan yang paling manis kata orang, adalah jaman mahasiswa. Tetapi kenyataannya mahasiswa yang saya alami penuh dengan kekerasan dan pertarungan untuk bisa mencapai sukses. Untuk lulus tidaklah gampang sehingga ada istilah jaman jahiliah. Persentase kelulusan matakuliah adalah sekitar 10 %. Tapi jangan kaget dari 200 mahaslswa yang ikut ujian dari Ir. Liem Bian Tin (si pembunuh berdarah dingin) sering tejadi tidak ada yang lulus atau hanya satu sampai tiga orang saja yang lulus. Sewaktu saya sebagai pengurus HMM (Himpunan Mahasiswa Mesin), saya harus mengurusi banyak mahasiswa yang akan di Dropout gara-gara tidak lulus kuliah mekanika teknik dari Ir. Liem Bian Tin. 

Tidak adanya mahasiswi-mahasiswi yang mau masuk di Bagian Mesin menjadikan suasana yang kering dan mahasiswanya bringas, waktu itu kehadiran kuliah bukan merupakan suatu kewajiban.

Saya di tugaskan sebagai asisten Prof. Dunckel dalam matakuliah Teknik Produksi sejak 1 september 1961. Yang menarik cara Prof. Dunckel mengadakan ujian Tugas Akhir. Dia membuat tradisi baru dimana ujian tugas akhir ini dilakukan di Pabrik sehingga pihak pabrik merasa terlibat dan merasa diuntungkan dengan adanya tugas akhir mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa-mahasiswa bagian Mesin selalu diuji di kamar Pembimbing. Nampaknya Ir. Diran tidak happy meihat kemajuan Teknik Industri, oleh karena itu dia melarang cara Prof. Dunckel. 
0 Comments

Bab II - Sebagai Mahasiswa Langka (1)

8/11/2014

1 Comment

 
Sewaktu saya masuk ITB, semua mahasiswa tingkat I mengalami TPB yaitu semua mahasiswa tingkat I belum bisa memilih jurusan dan harus mengikuti kuliah bersama. Kuliah-kuliah itu meliputi ilmu dasar seperti fisika, matematika, kimia dan bahasa Inggris diikuti oleh banyak mahasiswa, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama yang bertahun-tahun tidak bisa lulus memenuhi ruang kuliah sehingga banyak yang duduk dilantai. Seringkali kita harus bertengkar untuk merebut tempat duduk terdepan. Cerita rebutan tempat duduk terdepan tidak trend lagi pada saat ini. Apa yang kita lihat sekarang adanya perubahan paradigma yaitu mahasiswa berlomba- lomba duduk dibelakang dan menjauhi dosennya. Ini sungguh suatu refleksi "semangat" mahasiswa masa kini. Dulu kita kenal adanya mahasiswa abadi yang harus mengulang berkali kali matakuliah. 

Setelah lulus tingkat I, saya bingung jurusan apa yang harus saya pilih. Mungkin karena kebanyakan teman-teman saya yang lebih tua di Bagian Mesin, mereka mempengaruhi saya untuk masuk di Bagian Mesin. Tetapi setelah saya sebagai mahasiswa Bagian Mesin, kekecewaan timbul karena tidak ada yang bisa dibanggakan pada saat itu. Hasil praktek pembuatan baut dan skrup kalah dengan produk yang dijual di luar, begitu pula kemampuan untuk memperbaiki mobil kalah dengan montir, sehingga timbul pertanyaan apa yang bisa dibanggakan.

Read More
1 Comment

Bab I - Pendahuluan

7/11/2014

0 Comments

 
Sering kali selama saya mengajar di ITB ini, saya menghadapi pertanyaan yang mendasar dari mahasiswa bahwa mereka sangat bingung dan tidak mengeri mengenai protes TI. Mereka mengatakan bahwa profesi Sarjana Sipil, Elektro, Mesin dan lain-lainya sangat jelas. Sarjana Teknik Sipil mendesain jembatan, bangunan, dll. Begitu juga Teknik Mesin mendesain pesawat, mobil dan lain-lainnya. Tetapi; Teknik Industri bidang apa yang akan dikerjakan? 

Biasanya, jawaban saya awali dengan pernyataan bahwa mahasiswa yang bingung itu menunukan mahasiswa tersebut mengerti mengenai TI. Karena kalau tidak berpikir dan tidak mengerti, tentunya tdak akan bingung. Salah satu fase yang biasa dhadapi mahasiswa Teknik Industri adalah fase kebingungan. 

Ada dua hal yang mendasari timbulnya pertanyaan ini: 

1. Mereka merasakan bahwa kuliah-kuliah Teknik Industri sebagai pengetahuan yang berdiri sendiri (tak ada kaitan satu sama lain). Persepsi yang demikian ini sangat merugikan, ibaratnya kita mengajarkan kepada mereka mengenai pembangunan rumah. Kita hanya mengajarkan kepada mereka tentang genteng, kayu, batu, semen, dll. Tetapi kita tidak pemah mengajarkan bagaimana membuat rumah. Saya menyadari tingkat pemahaman mereka, karena mereka masih tingkat dua dan tiga yang dapat saya katakan belum memperoleh kuliah yang bersifat terpadu yatu antara lain seperti matakuliah Layout, atau Perencanaan Teknik Industri. Ini dapat dikatakan bahwa pendekatan sistem sangat diperlukan. 

2. Mereka tidak mempunyai bayangan bidang pekerjaan yang akan digelutinya. Ini mungkin terjadi karena kurang pengetahuan akan sistem industri ataupun sistem bisnis yang terdiri dari suatu urutan proses yang terpadu. Mereka melihat bahwa mata kuliah itu identik dengan profesi TI.

Ini semua merupakan tantangan bagi saya sebagai guru yang mencoba menerangkan yang sukar menjadi mudah, yang rumit menjadi sederhana, dan yang berat menjadi ringan. Tidak kubayangkan sewaktu saya mash kecil bahwa saya akan menjadi seorang guru. Sedangkan ayahku dan kakekku adalah pengusaha yang harus mengikuti perkembangan konsumen dan lingkungannya yang sangat dinamis. Alhamdulilah, profesi guru yang saya pegang adalah guru dalam bidang yang dekat dengan profesi ayahku dan kakekku, yaitu yang berkaitan dengan bidang Bisnis dan Industri atau dikenal dengan Teknik Industri yang saya lakukan selama 40 Tahun lebih.

Ibarat matahari mendekati senja maka dalam perjalanan kehidupan yang sudah hampir mendekati batas, tidak ada yang bisa dikenang bagi seorang guru kecuali melihat muridnya sukses dalam hidupnya, yang bermanfaat bagi manusia, agama, nusa dan bangsa. Sebagai seorang guru, saya bersyukur kepada Allah SWT, semoga pengabdianku diterimaNya sebagai amal shaleh yang akan terus bermanfaat bagi sesama manusia. Yaitu sesuai dengan hadist Rosulullah SAW "Sebaik-baiknya manusia adalah paling banyak memberikan manfaat kepada sesama yang manusia". 

Saya mengucapkan terima kasih kepada Departemen Teknik Industri yang memberi kesempatan kepada saya unuk menyampaikan kenangan sebagai akhir masa bakti saya sebagai guru di Departemen Teknik Industri ini. Saya dan sekeluarga mohon maaf atas kesalahan-kesalahan kami kepada seluruh staff dosen maupun staff TU-TI semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah kepada kita semua. Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya dan semoga Allah melimpahkan berkah dan hidayahnya atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
0 Comments

    Author

    Kumpulan tulisan Prof. Anang Gani.

    Archives

    June 2019
    May 2015
    November 2014

    Categories

    All
    Buku Hikayat Teknik Industri
    Interaction Theory

    RSS Feed

    View my profile on LinkedIn
Powered by Create your own unique website with customizable templates.